Uprava

Информационный сайт района Выхино-Жулебино

Fakta Mengenai Shinto, Agama Dari Negeri Sakura

Fakta Mengenai Shinto, Agama Dari Negeri Sakura – Shinto merupakan sebuah agama atau kepercayaan yang dipeluk mayoritas penduduk di Jepang. Agama ini sudah ada di Jepang sejak ribuan tahun yang lalu dan menjadi satu dengan budaya. Karena agama panteistik, penganut Shinto menyembah dewa atau roh yang dapat berada di kuil lokal tertentu atau disembah secara global, seperti dewi matahari Amaterasu.

Diperkirakan Shinto berkembang dari ritual dan dewa-dewa pemukim awal Jepang. Kepercayaan ini juga memiliki aspek animisme, yaitu keyakinan bahwa roh berada dalam berbagai benda di alam. Oleh karena itu, Shinto mengajarkan manusia untuk menjalani kehidupan yang harmoni dengan alam. Shinto dapat pula dimaknai sebagai sebuah filosofi dan budaya. Tak seperti agama lain, Shinto tak mempunyai kitab suci, tak ada doa-doa yang dibakukan, serta tak memiliki ritual formal wajib. Juga adanya ritual, hal tersebut biasanya hanya ditujukan bagi suatu kuil, keluarga, atau dewa tertentu. poker 99

Fakta Mengenai Shinto, Agama Dari Negeri Sakura

Sering adanya salah artian sebagai ‘pemujaan leluhur’, Shinto menghormati “kami” atau entitas spiritual yang berada di sekitar lingkungan manusia. www.americannamedaycalendar.com

Entitas spiritual tersebut bisa berupa dewa, roh penunggu tempat tertentu, atau roh nenek moyang tertentu. Shinto sudah hidup berdampingan bersama agama Buddha didalam berabad-abad di negara Jepang, agar banyak dewa tradisional Shinto yang ikut diserap didalam kepercayaan Budha. Karma serta juga kepercayaan reinkarnasi Buddhisme terintegrasi bersama animisme Shinto untuk membentuk sistem kepercayaan baru yang unik di Jepang.  Tak ada persyaratan bahwa seorang pengikut Shinto harus mengingkari semua sistem keyakinan lain. Hal ini yang menjelaskan bagaimana Shinto dapat hidup berdampingan bersama para Budha secara damai.

Terdapat perbedaan dengan agama lain seperti Islam dan Kristen yang memiliki kitab suci dan Tuhan yang harus di sembah. Agama ini cuma mengajarkan manusia untuk lebih menyatu dengan dunia, dengan alam, dan selalu mengingat masa lalu. Sebab itulah di Jepang sering sekali ada ritual yang unik hingga kadang sangat aneh.

Agama ini tak mengikat hingga pemeluknya bebas mempunyai agama lain walau tetap melakukan ritual ke-Shinto-an. Perihal ini menyebabkan mengapa banyak warga Jepang juga merayakan Natal meski mereka sebenarnya seorang pemeluk Shinto. Inilah fakta hebat dari agama Shinto yang masih diamalkan sampai sekarang.

1. Tahun Baru Adalah Sebuah Perayaan Besar

Tahun baru merupakan perayaan yang sangat penting bagi para penduduk Jepang terutama pemeluk Shinto. Mereka akan  mengunjungi kuil ketika tengah malam untuk berkumpul sambil membunyikan lonceng. Biasanya mereka akan bergantian hingga lonceng yang besar dipukul sebanyak 108 kali. Pemukulan lonceng ini menjadi tanda jika penghapusan dosa selama setahun terakhir telah dilakukan.

Selama tiga hari pasca pemukulan lonceng, sebanyak 98 juta penduduk Jepang bakal singgah ke kuil Shinto untuk berdoa dan mengetahui ramalan selama setahun ke depan. Tradisi singgah di kuil ini konsisten dipertahankan sampai sekarang oleh semua penduduk Jepang tanpa pengecualian.

2. Kami Adalah Dewa yang Tak Selalu Sempurna

Agama besar di dunia mengenal Tuhan sebagai suatu hal yang amat hebat dan tak punyai cela. Tuhan adalah zat yang menciptakan semua makhluk di dunia tanpa terkecuali. Dalam Shinto dewa atau Tuhan kerap disebut dengan kami. Dalam keyakinan mereka kita berjumlah 8 juta buah dan tersebar di semua dunia.

Kami dalam Shinto dapat bersifat laut, api, pegunungan, dan semua zat yang tersedia di alam. Selain itu manusia pun dapat jadi kita sesudah mati tapi ia perlu melalui proses penyucian terutama dahulu. Terakhir kita dapat jadi suatu hal yang baik atau bentuk buruk yang memicu suatu kekacauan di dunia.

3. Amaterasu Sang Dewa Matahari

Amaterasu adalah dewa tau kita tertinggi dalam mitologi dan kepercayaan Shinto. Amaterasu lahir dari mata kiri Izanagi saat ia dapat menyucikan dirinya usai berkunjung ke dunia bawah atau neraka. Saat melihat putrinya lahir dengan kehangatan dan cahaya yang terang, Izanagi memerintahkannya untuk memerintah Takamagahara.

Amaterasu akhirnya menggambar Jepang modern dan menyuruh cucu laki-lakinya yang bernama Ninigi jadi keliru satu penguasa di bumi. Dari sini sejarah bahwa orang Jepang adalah keturunan Dewa matahari dimulai. Bahkan masih bertahan hingga saat ini cocok dengan ajaran Shinto.

4. Inari yang Dipuja Hampir Semua Pemeluk Shinto

Dalam kepercayaan Shinto, Amaterasu bisa saja dipandang sebagai keliru satu dewa atau kita yang terlampau hebat. Ia menyinari bumi dan memicu semua makhluk dapat hidup dengan baik. Sementara itu Inari adalah dewa yang memberikan makan manusia. Ia adalah dewa padi, perdagangan, senjata hingga dewa rubah.

Saat ini kuil Inari di dalam ajaran Shinto udah tersebar sampai berjumlah 75.000 buah. Inari kerap sekali diwujudkan sebagai wanita muda, kakek tua sampai tukar yang bahagia keluar di lebih kurang kuil. Salah satu kuil Inari terbesar di Jepang terdapat di Kyoto dan bernama Fushimi Inari.

5. Ise Jingu, Kuil yang Harus Dibangun Setiap 20 Tahun

Fakta Mengenai Shinto, Agama Dari Negeri Sakura

Jika Fushimi Inari digunakan untuk menyembah Inari, Ise Jingu digunakan untuk menyembah Amataerasu. Kuil Ise Jingu dikenal sebagai salah satu kuil paling keramat di Jepang sampai keberadaannya tetap diakui penting. Ise Jingu umumnya punya 120 kuil kecil yang disusun jadi bagian depan, tengah, sampai luar.

Ise Jingu yang tersedia pas ini tak dulu punya usia 20 tahun. Pasalnya sebuah tradisi mengajarkan untuk jalankan shikinen sengu. Atau membangun ulang lantas merobohkan bangunan yang udah lama. Hal ini ditunaikan berkelanjutan berasal dari satu generasi ke generasi.

6. Ritual Penyucian Jiwa dan Tubuh

Semua agama mengenal apa itu dosa dan pahala. Dalam Shinto, dosa sering disebut dengan Tsumi. Namun dosa di sini dikembangkan menjadi lebih luas menjadi dosa dalam jiwa dan juga dosa yang dibawa tubuh dalam bentuk penyakit atau kotoran. Itulah mengapa sebelum masuk ke kuil Shinto tetap tersedia daerah untuk membersihkan tangan dan kaki.

Ritual simple untuk bersihkan diri ini disebut dengan temizu. Dengan lakukan ini maka dosa seseorang bakal hilang dan segala penyakit dihilangkan oleh dewa. Oh ya, selain temizu ada sebuah ritual bernama shubatsu. Ritual ini bisanya dilakukan dengan menggunakan garam. Para pemain sumo biasanya sering melakukan ritual ini sebelum melakukan pertandingan.

7. Omikuji, Omamori dan Ema

Anda yang sering menyaksikan drama Jepang atau anime tentu mengenal apa itu omikuji, omamori, dan ema. Omikuji semacam fortune teller yang akan memberi tahu nasib seseorang. Jika nasibnya baik maka omikuji dapat dibawa, tapi terkecuali nasibnya buruk, omokuji dapat dikaitkan ke pohon atau batang-batang yang udah disediakan.

Selanjutnya ada omamori yang sama sekali dengan jimat. Biasanya omamori berupa kain atau kertas warna-warni yang di dalamnya ada kertas doa. Warga Jepang biasanya belanja omamori ke kuil lalu memberikannya pada anak atau keluarga sehingga lancar ujian, lancar bekerja dan semuanya.

Terakhir ada ema yang berupa kayu kecil yang mempunyai tali. Biasanya orang-orang bakal menulis doa di kayu ini lalu menggantungnya di pohon. Dengan menggantung ema, maka permintaan bakal segara dikabulkan oleh kita yang dipercaya orang tersebut.

Demikianlah tujuh fakta hebat berasal dari agama Shinto yang dipeluk oleh nyaris seluruh orang Jepang. Keberadaan Shinto di Jepang bukan cuma sebagai agama, tetapi juga sebagai saran hidup yang serasi dengan alam.

Leroy Thompson

Back to top